Keterangan Gambar : Dok. Perpustakaan
Dalam rangka momen perayaan Hari Pangan Sedunia yang
jatuh pada tanggal 14 Oktober 2024, yuk kita mengulas Buku dengan subjek
ketahanan pangan. Buku yang akan kita ulas kali ini berjudul “Social Enterprise
& Foof Security: Membedah Peran Social Enterprise dalam Membangun Ketahanan
Pangan. Buku karya Teguh S. Pambudi dan Kusnan M. Djawahir ini mengeksplorasi
konsep social enterprise (wirausaha social) dan peran strategisnya dalam
mebangun ketahanan pangan. Buku ini berfokus pada bagaimana usaha social dapat
menjadi solusi efektif untuk tantangan pangan, khususnya di negara berkembang.
Bagi sebagian orang mungkin belum paham apa itu Social
Enterprise. Social Enterprise adalah sebuah organisasi atau bisnis yang
menjalankan kegiatan komerial dengan tujuan utama untuk menyelesaikan masalah
social atau lingkungan, bukan semata-mata mencari keuntungan. Meskipun mereka
menghasilkan profit dari aktivitas bisnis, laba yang diperoleh sebagian besar
digunakan untuk mendukung tujuan social yang menjadi fokue mereka.
Beberapa poin kunci dalam buku ini meliputi yang
pertama konsep ketahanan pangan. Buku ini mengulas pentingnya ketahanan pangan
di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi dan ketimpangan
distribusi pangan. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup ketersediaan bahan
pangan, tetapi juga kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan yang cukup,
sehat dan bergizi.
Poin kunci kedua yaitu peran social enterprise dalam
ketahanan pangan. Social enterprise dapat menjembatani berbagai kesenjangan di
sector pangan, seperti masalah distribusi, produksi dan akses, Misalnya melalui
pemberdayaan petani kecil, peningkatan teknologi pertanian dan distribusi
pangan yang lebih adil. Peran lainnya yaitu menghubungkan aspek ekonomi, social
dan lingkungan untuk menciptakan system pangan yang berkelanjutan dan inklusif.
Poin kunci ketiga yaitu contoh praktik social
enterprise di bidang pangan. Penulis menyajikan contoh-contoh konkrit dari
berbagai social enterprise di Indonesia yang berkontribusi pada sector
pertanian dan pangan. Mereka menggabungkan inovasi bisnis dengan misi social
untuk meningkatkan produksi pangan local dan mendukung para petani. Inovasi-inovasi
yang diterapkan dalam produksi, distribusi dan konsumsi pangan dibahas secara
mendalam dengan tujuan akhir mencapai ketahanan pangan yang merata dan
berkelanjutan.
Poin kunci keempat yaitu membahas berbagai tantangan
yang dihadapi oleh social enterprise, termasuk masalah pendanaan, regulasi dan
kurangnya pemahaman publik tentang model bisnis ini. Namun, peluang yang
ditawarkan terutama dalam era digitalisasi dan teknologi, memberikan jalan bagi
pertumbuhan social enterprise yang lebih inklusif dan berdampak besar.
Secara keseluruhan, buku ini menggarisbawahi
pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sector swasta dan masyarakat sipil
untuk menciptakan system pangan yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.
Social enterprise memiliki potensi besar untuk membantu mencapai hal tersebut. Buku
ini sangan relevan bagi para pembuat kebijakan, pelaku usaha social, akademisi
serta siapapun yang tertarik dalam isu ketahanan pangan dan pembangunan social.
Buku ini meberikan wawasan mendalam
tentang bagaimana model bisnis tersebut dapat dioptimalkan dalam konteks
ketahanan pangan.