Optimalisasi pelaksanaan proses pembelajaran yang masih rendah, pelaksanaan kurikulum yang secara keseluruhan masih belum sepenuhnya mampu menjawab tuntutan dunia kerja, kompetensi tenaga pendidik yang masih variatif, sarana pembelajaran yang belum sepenuhnya mendukung kegiatan proses pembelajaran, dan produktivitas dosen dalam melaksanakan tridarma yang belum sepenuhnya merata, ternyata menjadi indikasi adanya persoalan terkait akuntabilitas perguruan tinggi. Persoalan kinerja dari semua komponen perguruan tinggi tersebut mengisyaratkan bahwa masih banyak perguruan tinggi-perguruan tinggi di Tanah Air yang belum akuntabel. Artinya, bahwa perguruan tinggi belum mampu memberikan jaminan kualitas sesuai harapan pars stakeholders-nya. Berbagai persoalan dan fenomena terkait kinerja berbagai komponen perguruan tinggi sebagai indikator akuntabilitas perguruan tinggi dibahas dalam buku ini, mulai dari konsep, teori, dan kasus. Ada 8 komponen perguruan tinggi yang dibahas dan disorot dalam buku ini sebagai bentuk kinerja sebuah perguruan tinggi. Buku ini secara umum terdiri dari tiga bagian, bagian pertama membahas konsep akuntabilitas pendidikan tinggi, mulai dari alasan dan kerangka akuntabilitas dalam perspektif pendidikan. Bagian kedua dari buku ini membahas akuntabilitas perguruan tinggi dari sudut pandang kinerja 8 komponen utama perguruan tinggi, yaitu proses pembelajaran, kurikulum, dosen, fasilitas pembelajaran, pendanaan, penelitian, manajemen, dan kepemimpinan perguruan tinggi. Terakhir, pada bagian ketiga buku ini diperkenalkan sebuah model akuntabilitas kinerja perguruan tinggi, rasionalitas dan kebutuhan terhadap model dari perspektif kinerja 8 komponen utama perguruan tinggi, hingga strategi dan indikato keberhasilannya.