Gangguan penyakit pada tembakau sangat mempengaruhi penurunan hasil terutama dalam hal kualitas. Penyakit virus pada tembakau sampai saat ini masih sulit diatasi dengan pendekatan Teknik budidaya, sehingga penggunaan kultivar yang resisten sangat di anjurkan. Tembakau Madura kultivar jepon (prancak-95) dilaporkan memiliki keunggulan potensi hasil dan mutu dengan kandungan nikotin yang rendah serta memiliki ketahanan terhadap penyakit lanas ( phytophihora nicotianae). Ketahanannya terhadap virus tembakau khususnya tobacco mosane virus (TMV) masih perlu di buktikan. Pada penelitian ini respon tembakau kultivar prancak-95 terhadap infeksi TMV dan dua virus tembakau Utama lainnya yaitu cucumber mosaic virus (CMV) dan tobacco leaf curl virus (TLCV) di uji untuk mengetahui tingkat ketahanan kultivar tersebut. Tembakau Madura kultivar prancak-95 ternyata menunjukkan reaksi terhadap TMV maupun TLCV, dan rentan terhadap CMV dilapangan tampak bahwa kultivar tersebut juga tahan terhadap CMV masa inkubasi ketiga virus tersebut pada tembakau kultivar prancak-95 yaitu 15 hari (TMV), 15-20 HARI (CMV), dan 13-15 hari (TLMV) ternyata lebih lama di bandingkan dengan pada tembakau Deli-4 yang rentan terhadap penyakit mosaic yaitu 9-13 hari (CMV) dan 10-13 hari (TLMV).

-t94972052

S 632 FAR r c.1

Perpustakaan Pusat UNEJ (Skripsi)

Available

• Respon tanaman tembakau kultivar jepon (prancak-95) terhadap infeksi virus tembakau