Loading...
Perpustakaan dan AI: Siapkah Kita?

Perpustakaan dan AI: Siapkah Kita?

01 Oct 2025   |   0 kali diakses

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari. Algoritma media sosial seperti rekomendasi konten Instagram dan youtube, prediksi kata di ponsel hingga terjemahan otomatis di Google Translate Adalah contoh nyata teknologi AI yang sudah akrab kita gunakan. Tanpa disadari, AI perlahan membentuk cara kita mencari, mengolah dan memahami informasi.

Lalu bagaimana dengan perpustakaan? Siapkah pustakawan menghadapi perubahan besar ini?

Perpustakaan dan Perubahan Teknologi

Sejarah menunjukkan, perpustakaan cenderung berhati-hati saat menggunakan teknologi baru. Digitalisasi koleksi misalnya, baru dilakukan luas setelah internet lebih dulu populer. Kehati-hatian ini dimaksudkan agar misi utama perpustakaan tetap terjaga yaitu akses informasi yang setara untuk semua orang.

Namun perkembangan AI menghadirkan tantangan yang berbeda. Penelitian Wheatley & Hervieux (2019) menemukan bahwa Sebagian besar perpustakaan akademik di Amerika dan Kanada belum mempunyai strategi jelas soal AI, padahal universitas mereka sudah aktif di bidang tersebut.

Temuan ini ternyata masih relevan sampai hari ini. Laporan terbaru menunjukkan pola serupa yaitu berdasarkan hasil surver EDUCAUSE (2024) mencatat bahwa banya perguruan tinggi sudah mengeksplorasi AI, tetapi strategi formalnya belum merata. Hal serupa juga dikemukakan Andrew Cox (2024) pada penelitiannya menegaskan pentingnya perpustakaan memiliki strategic response khusus agar tidak hanya bersikap reaktif. Surver Global Clarivate (2024) dan polling ARL juga menunjukkan hal sama yaitu mayoritas perpustakaan baru pada tahap mengevaluasi atau merencanakan, bukan menerapkan.

Tantangan  dan Peluang Pustakawan dengan AI

Bagi pustakawan, hadirnya AI membawa tantang tersendiri diantaranya masih banyak keraguan untuk berubah, keterampilan digital belum merata dan ada kekhawatiran bahwa pekerjaan manusia suatu saat bisa digantikan oleh mesin (Frey & Osborne, 2017). Namun di sisi lain, peluang justru terbuka lebar. AI tidak bisa menggantikan segalanya. Pustakawan tetap memiliki kelebihan yang unik seperti empati dalam melayani pemustaka, pemahaman terhadap kebutuhan Masyarakat serta kemampuan menilai kredibilitas informasi. Saat mesin pencari terkadang lebih menonjolkan informasi populer, pustakawan hadir sebagai jembatan penting agar pemustaka tetap memperoleh informasi yang lebih seimbang dan bermakna.

Strategi Perpustakaan di Era AI

Ada beberapa Langkah praktis yang bisa ditempuh perpustakaan dalam memanfaatkan kecerdasan buatan. Dari sisi layanan pengguna, perpustakaan dapat memanfaatkan chatbot untuk membantu menjawab pertanyaan sederhana sekaligus menghadirkan system rekomendasi koleksi berbasis algoritma yang menyesuaikan dengan kebutuhan pemustaka.

Pada aspek pengolahan koleksi, teknologi AI dapat digunakan untuk mempercepat proses klasifikasi, menghasilkan deskripsi otomatis hingga menganalisis pola peminjaman agar pengembangan koleksi lebih tepat sasaran.

Selain itu, penting bagi perpustakaan untuk mengajarkan literasi AI kepada pemustaka. Melalui kegiatan ini Masyarakat dapat memahami algoritma bekerja, mengapa hasil pencarian di internet kadang lebih menonjolkan informasi tertentu serta mengapa etika dalam penggunaan teknologi ahrus dijaga.

Strategi lainnya Adalah membangun kolaborasi dengan laboratorium atau pusat riset AI di kampus, sehingga perpustakaan tidak hanya sebagai penyedia data tetapi juga mitra ekspresimen dalam pengembangan teknologi. (firli)


Referensi

·       Arlitsch, K., & Newell, B. (2017). Thriving in the age of accelerations: A brief look at the societal effects of artificial intelligence and the opportunities for libraries. Journal of Library Administration, 57(7), 789–798. https://doi.org/10.1080/01930826.2017.1362919

·       Clarivate. (2024). Pulse of the library report 2024. Clarivate. https://clarivate.com

·       Cox, A. (2024). Developing a library strategic response to artificial intelligence. eLucidate, 21(1). CILIP Metadata & Discovery Group. https://www.cilip.org.uk/page/eLucidate

·       EDUCAUSE. (2024). 2024 EDUCAUSE AI landscape study. EDUCAUSE. https://www.educause.edu

·       Frey, C. B., & Osborne, M. A. (2017). The future of employment: How susceptible are jobs to computerization? Technological Forecasting and Social Change, 114, 254–280. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2016.08.019

·       Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2024). Visi Pustaka: Edisi Khusus Literasi Digital dan AI. Jakarta: Perpusnas Press.

·       Wheatley, A., & Hervieux, S. (2019). Artificial intelligence in academic libraries: An environmental scan. Information Services & Use, 39(4), 347–356. https://doi.org/10.3233/ISU-190062


Bagikan ke:
Facebook WhatsApp Twitter


Kembali