Loading...
Membentuk Masa Depan Anak Melalui Perpustakaan: Refleksi Hari Anak Nasional

Membentuk Masa Depan Anak Melalui Perpustakaan: Refleksi Hari Anak Nasional

23 Jul 2025   |   11 kali diakses

Setiap tanggal 23 Jui, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional sebagai momentum penting untuk merefleksikan komitmen bersama dalam melindungi, membimbing dan memfasilitasi tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa. Tema peringatan ini un kerap berganti setiap tahun, namun senantiasa berakar pada harapan agar anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.

Dalam semangat tersebut, perpustakaan memiliki peran yang sangat strategis dan tak tergantikan. Perpustakaan bukan hanya tempat penyimpanan buku, melainkan ruang aman dan inklusif bagi anak untuk belajar, berimajinasi, berekspresi serta mengasah keterampilan literasi sejak dini.

Perpustakaan: Rumah Kedua Bagi Anak

Perpustakaan idealnya menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Suasana yang nyaman, koleksi uku anak yang variatif, fasilitas ruang baca yang ramah anak serta kegiatan literasi yang kreatif seperti mendongeng, kelas menggambar, menulis cerita hingga pelatihan digital, mampu menarik minat anak untuk mencintai pengetahuan sejak usia dini.

Ditengah gempuran era digital yang membawa serta tantangan informasi yang serba cepat dan tak selalu akurat, perpustakaan hadir sebagai penuntun bagi anak untuk belajar memilah dan memahami informasi secara bijak. Inilah titik awal tumbuhnya literasi informasi dan karakter berpikir kritis.

Peran Aktif Perpustakaan dalam Merawat Tumbuh Kembang Anak

Banyak perpustakaan termasuk perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi yang mulai membuka akses inklusif bagi anak-anak melalui program layanan eksternal. Diantaranya adalah kegiatan kunjungan sekolah, kelas literasi dasar serta pelatihan bersama komunitas literasi dan orangtua.

UPA Perpustakaan Universitas Jember salah satu perpustakaan perguruan tinggi, secara aktif mengadakan program literasi untuk anak. Diantaranya melalui kegiatan literasi kewarganegaran, literasi lingkungan dan kunjungan edukatif dari sekolah dasar. Program-program ini tidak hanya memperkenalkan dunia perpustakaan sejak dini, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kepedulian dan kecintaan terhadap buku.

Hari Anak Nasional: Momentum Mendorong Inoasi Layanan Anak di Perpustakaan

Peringatan Hari Anak Nasional seharusnya menjadi refleksi bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pustakawan untuk terus berinovasi dalam menghadirkan layanan perpustakaan yang ramah anak dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Layanan digital untuk anak, buku ceita interaktif, aksesibiitas untuk anak berkebutuhan khusus, hingga pelibatan orang tua dalam proses literasi di perpustakaan merupakan langkah-langkah nyata dalam membangun ekosistem literasi yang sehat.

Hari Anak Nasional adalah ajakan untuk kembali melihat masa depan bangsa melalui lensa kebutuhan dan hak anak. Perpustakaan dengan segala potensinya dapat menjadi pelita yang menerangi jalan anak menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan menjadikanperpustakaan sebagai sahabat anak, kita tidak hanya membangun generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya imajinasi, berempati dan cinta akan pengetahuan. (igh)


Bagikan ke:
Facebook WhatsApp Twitter


Kembali