Pengatalogan Subjek: Fondasi Temu Kembali Informasi yang Efektif di Perpustakaan
Pengelolaan informasi dalam perpustakaan tidak hanya bergantung pada koleksi yang tersedia, tetapi juga pada bagaimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali secara efektif oleh pemustaka. Salah satu kunci utama dalam mewujudkan temu kembali informasi yang efektif adalah melalui pengatalogan subjek. Proses ini mencakup analisis isi sebuah dokumen dan penentuan tajuk subjek yang tepat, sehingga koleksi dapat diorganisasi dn diakses secara sistematis.
Pengatalogan subjek bukan sekedar aktivitas teknis, tetapi sebuah proses intelektual yang membutuhkan pemahaman mendalam terhadap isi bahan pustaka. Pustakawan dituntut untuk dapat menginterpretasi topic utama dari suatu karya dan memilih tajuk subjek yang sesuai menggunakan standar tertentu seperti DDC (Dewey Decimal Classification) dan daftar tajuk subjek yang baku. Proses temu kembali informasi menjadi tidak efisien bahkan menyesatkan tanpa kegiatan pengatalogan subjek yang akurat.
Menyadari pentingnya peran pengatalogan subjek dalam system temu kembali informasi, UPA Perpustakaan Universitas Jember menyelenggarakan Konferensi Pustakawan #28 dengan mengangkat tema “Pengatalogan Subjek: Dari Analisis Subjek hingga Penentuan Tajuk Subjek”. Kegiatan ini dilaksanakan pada 11 Juli 2025 dengan menghadirkan Suwardi, S.I.Pust., pustakawan Universitas Jember yang belum lama ini mengikuti DIKLAT Pengatalogan Subjek oleh Perpustakaan Nasional RI.
Suwardi menyampaikan dalam paparannya, pentingnya menekankan ketelitian dan konsistensi dalam menganalisis subjek koleksi. Beliau juga membagikan studi kasus nyata dari proses pengatalogan yang dilakukan di UPA Perpustakaan Universitas Jember, serta tips dalam menentukan tajuk subjek yang representatif dan relevan.
Peserta konferensi yang terdiri dari pustakawan, pengelola perpustakaan, dan ruang baca tampak antusias. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan penguatan kompetensi dalam pengatalogan subjek masih sangat tinggi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang pengatalogan subjek dan mendorong peningkatan kualitas layanan informasi dan mempermudah pemustaka dalam melakukan temu kembali informasi yang akurat dan relevan.
Konferensi pustakawan #28 ini menjadi bukti nyata bahwa perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan informasi, tetapi juga ruang untuk terus belajar, bertukar pengetahuan dan memperkuat profesionalisme pustakawan.(igh)